Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke Facebook
MAKALAH FISIKA
(Fluida Statis)
Disusun Oleh :
1. Dian
Nuhdina Khayatul Fitri.
2. Erlita
Mufidatul Afifah.
3. Moh.
Nor Miftahul Huda.
4. Rizky
Ulum Munafi’ah
5. Yunita
Listyawan.
Kelas :
XI IPA1
Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) Kandangan Tahun Ajaran 2012/2013
DAFTAR ISI
Judul..................................................................................................................................
i
Daftar isi...........................................................................................................................
ii
BAB I................................................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah....................................................................................................
1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................
1
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................................
2
BAB II..............................................................................................................................
3
2.1 Pengertian Fluida........................................................................................................
3
2.2 Pengertian Fluida
Statis..............................................................................................
3
2.3 Sifat-sifat
Fluida.........................................................................................................
4
2.3.1
Massa Jenis/Kerapatan.....................................................................................
4
2.3.2
Tekanan............................................................................................................
6
2.4 Tekanan
Hidrostatis....................................................................................................
7
2.4.1
Manometer Pipa Terbuka.................................................................................
8
2.4.2
Barometer.........................................................................................................
8
2.4.3
Pengukur Tekanan Ban.....................................................................................
8
BAB III...........................................................................................................................
11
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................
11
3.2 Saran.........................................................................................................................
11
Daftar Pustaka.................................................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suatu zat yang mempunyai
kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah satu jenis fluida yang
mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih merenggang
karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang
interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.
Dengan demikian
kerapatannya akan lebih kecil. Karena itu, fluida dapat ditinjau sebagai sistem
partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika
partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir.
Jika kita mengamati fluida statis misalnya di air tempayan. Berdasarkan uraian
diatas, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai fluida statis.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah
ini penulis mencoba mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang akan dijadikan
bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah. Diantaranya yaitu :
1.
Apakah fluida itu?
2.
Apakah pengertian dari fluida statis?
3. Apa sifat- sifat Fluida Statis?
4. Apa itu Tekanan Hidrostatis?
5. Bagaimana penerapan fluida dalam kehidupan
sehari-hari?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah :
1.
Agar dapat mengetahui pengertian dari
Fluida.
2.
Agar dapat mengetahui pengertian dari Fluida statis.
3.
Agar mengetahui sifat- sifat
Fluida Statis.
4.
Agar mengetahui Tekanan
Hidrostatis.
5. Agar
dapat mengetahui penerapan fluida dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfa’at dari penyusunan makalah ini
adalah :
1.
Dapat mengetahui pengertian dari Fluida.
2. Dapat
mengetahui pengertian dari Fluida statis.
3. Dapat mengetahui sifat- sifat Fluida Statis.
4. Dapat mengetahui Tekanan Hidrostatis.
5. Dapat mengetahui
penerapan fluida dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fluida
Fluida
adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas
karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau
seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir.
Susu,
minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat
gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung
atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan
kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau
melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi
di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
2.2 Pengertian Fluida Statis
Fluida ini dapat
kita bagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida statis
2. Fluida Dinamis
Tapi yang kita bahas dalam makalah ini hanyalah membahas tentang fluida
statis (fluida diam).
Adapun pengertian dari Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase
tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada
perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa
partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga
tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi
menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh fluida yang diam secara
sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti
gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut bergerak.
Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki
kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai
dasar sungai.
Contoh pada kehidupan sehari-hari, sering
digunakan air sebagai contoh. Cairan
yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang seimbang sehingga cairan itu
tidak mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan gaya dari sebelah
kanan, gaya dari atas ditahan dari bawah. Cairan yang massanya M menekan dasar
bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya ini tersebar merata pada seluruh permukaan
dasar bejana. Selama cairan itu tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada
cairan tidak ada gaya geseran sehingga hanya melakukan gaya ke bawah oleh
akibat berat cairan dalam kolom tersebut.
2.3 Sifat-sifat Fluida
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami
lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis
fluida statis ini di antaranya, massa jenis, tekanan, tegangan permukaan,
kapilaritas, dan viskositas. Tapi yang kita
bahas dalam makalah ini hanyalah massa jenis dan tekanan.
2.3.1
Massa Jenis/Kerapatan
Pernahkah
Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan bahwa besi
lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena
segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi.
Pernyataan yang tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi
lebih padat daripada kayu.
Anda
tentu masih ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang
berbeda-beda serta merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika,
ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per
satuan volume. Jadi massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya.
Massa
jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi)
akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3). Massa jenis berfungsi
untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu
zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut :
dengan: m =
massa (kg atau g),
V = volume (m3
atau cm3),
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).
Jenis beberapa bahan dan
massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
Bahan
|
Massa Jenis (g/cm3)
|
Nama Bahan
|
Massa Jenis (g/cm3)
|
Air
|
1,00
|
Gliserin
|
1,26
|
Aluminium
|
2,7
|
Kuningan
|
8,6
|
Baja
|
7,8
|
Perak
|
10,5
|
Benzena
|
0,9
|
Platina
|
21,4
|
Besi
|
7,8
|
Raksa
|
13,6
|
Emas
|
19,3
|
Tembaga
|
8,9
|
Es
|
0,92
|
Timah Hitam
|
11,3
|
Etil Alkohol
|
0,81
|
Udara
|
0,0012
|
Kerapatan
berat didefinisikan
sebagai Berat persatuan Volume, yang biasa disimbolkan dengan “D”.
atau
Dengan
: D = Berat jenis (N/m3)
w = Berat
benda (N)
V = Volume (m3)
ρ =
Massa jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Rapat massa relatif didefinisikan sebagai
perbandingan dari rapat massa zat tersebut terhadap rapat massa dari zat tertentu
sebagai zat pembanding.
Zat pembanding biasa diambil air, pada suhu 40
C.
Rapat massa relatif biasa disimbolkan dengan : rho r.
Juga berlaku :
Atau
Rapat massa relatif tidak mempunyai SATUAN.
Contoh soal :
1. 1000 liter
alkohol massanya 789 kg. Massa jenis alkohol tersebut adalah ...
2. Sebuah
cangkir (berbentuk tabung) dapat memuat air kopi sebanyak 314 gram jika diisi
sampai setinggi 10 cm. Jika massa jenis kopi dianggap 1 gram/cm3,
maka radius dalam cangkir tersebut adalah ...
Pembahasan
:
1.
diketahui :
V = 1000 l; m = 789 kg;
Jawab :
ρ
=
=
= 0,789
kg/m3
Jadi
massa jenis alkohol sebesar 0,789 kg/m3
2. diketahui :
m
= 314 gram; ρ = 1 gram/cm3 2
h = 10 cm
Jawab :
ρ =
= ρ
=
1 =
31,4
r2 = 314
r2 = 10
r
=
= 3,16 cm
Jadi radius dalam cangkir
tersebut adalah 3,16 cm.
2.3.2
Tekanan
Pengertian
tekanan akan mudah kita pahami setelah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini. Mengapa pisau yang tajam lebih mudah memotong dari pada pisau yang
tumpul? Mengapa paku yang runcing lebih mudah menancap kedalam benda
dibandingkan paku yang kurang runcing? Pertanyaan diatas sangat berhubungan
dengan konsep tekanan. Konsep tekanan identik dengan gaya, gaya selalu
menyertai pengertian tekanan. Tekanan yang besar dihasilkan dari gaya yang
besar pula, sebaliknya tekanan yang kecil dihasilkan dari gaya yang kecil. Dari
pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa tekanan sebanding dengan gaya. Mari
kita lihat orang memukul paku sebagai contoh. Orang menancapkan paku dengan
gaya yang besar menghasilkan paku yang menancap lebih dalam dibandingkan dengan
gaya yang kecil.
Pengertian
tekanan tidak cukup sampai disini. Terdapat perbedaan hasil tancapan paku bila
paku runcing dan paku tumpul. Paku runcing menancap lebih dalam dari pada paku
yang tumpul walaupun dipukul dengan gaya yang sama besar. Dari sini terlihat
bahwa luas permukaan yang terkena gaya berpengaruh terhadap tekanan. Luas
permukaan yang sempit/kecil menghasilkan tekanan yang lebih besar daripada luas
permukaan yang lebar. Artinya tekanan berbanding terbalik dengan luas
permukaan.
Penjelasan
di atas memberikan bukti yang sangat nyata pada pengertian tekanan. Jadi,
tekanan dinyatakan sebagai gaya per satuan luas. Pengertian tekanan ini
digunakan secara luas dan lebih khusus lagi untuk Fluida. Satuan untuk tekanan
dapat diperoleh dari rumus di atas yaitu 1 Newton/m2 atau disebut dengan
pascal. Jadi 1 N/m2=1 Pa (pascal). Bila suatu cairan diberi tekanan dari luar,
tekanan ini akan menekan ke seluruh bagian cairan dengan sama prinsip ini
dikenal sebagai hukum Pascal.
Jika
gaya F bekerja tegak lurus bekerja pada benda seluas A, besarnya tekanan secara
matematis dituliskan sebagai berikut :
Keterangan : P = Tekanan (N/m2
atau pascal)
F
= Gaya (N)
A = Luas
permukaan benda (m2)
Persamaan diatas menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas permukaan
bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang
kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang yang
besar.
2.3
Tekanan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang
dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida
yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada
dasar tabung adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat
dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas
permukaan bejana (A).
Gaya
berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan percepatan
gravitasi Bumi, ditulis :
Oleh karena m = ρ.V persamaan tekanan oleh fluida
dituliskan sebagai p =
Volume
fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A)
dan tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan
di dasar bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi : P =
= ρ.g.h
Jika
tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya
dituliskan sebagai berikut :
Dengan : Ph = Tek anan hidrostatis (N/m2)
Ph
=
ρ.g.h ρ = Massa jenis
(kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Ketinggian (m)
Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan semakin berkurang.
Sebaliknya, semakin dalam Anda menyelam dari permukaan laut atau danau, tekanan
hidrostatis akan semakin bertambah. Mengaa demikian? Hal tersebut disebabkan
oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Anda telah mengetahui
bahwa lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian dari
permukaan Bumi sehingga tekanan udara akan berkurang jika ketinggian bertambah.
Adapun untuk zat cair, massanya akan semakin besar seiring dengan bertambahnya
kedalaman. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman
bertambah.
2.3.1 Manometer Pipa Terbuka
Manometer pipa terbuka adalah alat pengukur tekanan gas yang paling
sederhana. Alat ini berupa pipa berbentuk U yang berisi zat cair. Ujung yang
satu mendapat tekanan sebesar p (dari gas yang hendak diukur tekanannya)
dan ujung lainnya berhubungan dengan tekanan atmosfir (p0).
2.3.2 Barometer
Barometer raksa ini ditemukan pada 1643 oleh Evangelista Torricelli,
seorang ahli Fisika dan Matematika dari Italia. Barometer adalah alat untuk
mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana
tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca bersahabat, sedangkan tekanan udara
rendah menandakan kemungkinan badai. Ia mendefinisikan tekanan atmosfir dalam
bukunya yang berjudul “A Unit of Measurement, The Torr” Tekanan
atmosfer (1 atm) sama dengan tekanan hidrostatis raksa (mercury) yang
tingginya 760 mm. Cara mengonversikan satuannya adalah sebagai berikut.
ρ raksa × percepatan gravitasi
Bumi × panjang raksa dalam tabung atau
(13.600 kg/cm3 )(9,8 m/s2)(0,76
m) = 1,103 × 105 N/m2
Jadi, 1 atm = 76 cmHg = 1,013 × 105 N/m2
2.3.3 Pengukur Tekanan Ban
Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan udara di dalam ban. Bentuknya
berupa silinder panjang yang di dalamnya terdapat pegas. Saat ujungnya
ditekankan pada pentil ban, tekanan udara dari dalam ban akan masuk ke dalam
silinder dan menekan pegas. Besarnya tekanan yang diterima oleh pegas akan
diteruskan ke ujung lain dari silinder yang dihubungkan dengan skala. Skala ini
telah dikalibrasi sehingga dapat menunjukkan nilai selisih tekanan udara luar
(atmosfer) dengan tekanan udara dalam ban.
Contoh soal :
1. Sebuah tempa air berbentuk kubus memiliki panjang rusuk 60 cm diisi 180
liter air (massa jenis air = 103 kg/m3). Jika g = 10 m/s2,
tentukan :
a. tekanan hidrostatik pada dasar kubus;
b. gaya hidrostatik pada dasar kubus;
c. gaya hidrostatik pada titik B yangberjarak 0,25 m dari permukaan air.
2. Sebuah pipa U berisi dua cairan dengan kerapatan berbeda pada keadaan
setimbang. Di pipa sebelah kiri berisi minyak yang tidak diketahui
kerapatannya, di sebelah kanan berisi air dengan kerapatan 1000 kg/m3.
Bila selisih ketinggian di permukaan air adalah h=13 mm dan selisih ketinggian
antara minyak dan air adalah 15 mm.
Berapakah kerapatan minyak ?
3. Dalam sebuah bejana diisi air (ρ =
1000 kg/m3). Ketinggian airnya adalah 85cm. Jika g = 10 m/s2
dan tekanan udara 1 atm, maka tentukan :
a. tekanan hidrostatis di dasar bejana;
b. tekanan mutlak di dasar bejana.
Penyelesaian :
1.
Diketahui:
V = 180 L = 0,18 m3; ρ =
103 kg/m3
g = 10 m/s2; A = 0.36 m2
s = 60 cm;
hB = 0,25 m
hA =
=
= 0,5
jawab :
a. PA = ρ.g.h
= 1000.10.0,5 = 5000 Pa
b. FA = PA.A
= 5000.0,36
= 1800 N
c. PB = ρ.g.h
= 1000.10.0,25 = 2500 Pa
FB = PB.A
= 2500.0,25 = 900 N
Jadi besar tekanan hidrostatis pada dasar kubus adalah
PA = 5000 Pa, gaya hidrostatis pada dasar kubus adalah FA
= 1800 N, dan gaya hidrostatis pada titik B adalah FB = 900 N.
2.
Tekanan di sebelah kiri pipa disebabkan karena tekanan
atmosfer dan berat minyak. Tekanan di sebelah kanan pipa adalah karena berat
air dan tekanan atmosfer. Tekanan pada titik yang segaris adalah sama sehingga
:
P1
= P2
ρ1.g1.h1
= ρ2.g2.h2
ρ1.h1
= ρ1.h2 =>
ρ1 =
=
= 866,7 kg/m3
Jadi kerapatan minyak adalah 866,7 kg/m3
3. Diketahui :
h = 85 cm = 0,85 m; ρ = 1000 kg/m3;
Pu
= 1 atm; g = 10 m/s2.
Jawab :
a. Tekanan hidrostatis di dasar bejana.
Ph
= ρ.g.h
= 1000.10.0.85
= 8,5.103 Pa.
b. Tekanan mutlak di dasar bejana.
PA
= Pu + Ph
= 105
+ 8,5.103
= 1,085.103
Pa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fluida
adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat
kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya berada merupakan
aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
Dalam
kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah
banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia
masa kini seperti untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat
terbang, penyemprot parfum, penyemprot racun serangga dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Saran-saran dari kami adalah :
1.
Semoga penerapan
Fluida dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin.
2.
Bagi masyarakat
semoga dapat memanfaatkan penerapan fluida dengan baik.
3.
Bagi masyarakat
haruslah memahami fluida dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://finda-novelia.blogspot.com/2012/05/makalah-fluida-statis.html.
2. http://www.scribd.com/doc/35522039/Makalah-Fisika.
3. http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/37-fluida-statis#ixzz2P0J9AuBq.
4. http://nellahutasoit.wordpress.com/2011/11/25/fluida/#more-208.
5. Palupi,Dwi
Satya.,Suharyanto,dan Karyono.2009.Fisika
Untuk SMA dan MA Kelas XI.Jakarta : CV.Sahabat.
6.
Saripudin,Arip.,Rustiawan K.,Dede,dan Suganda,Agit.2009.Praktis Belajar Fisika.Jakarta : Visindo Media Persada.
7.
Handayani,Sri.,dan Damari,Ari.2009.Fisika
Untuk SMA dan MA Kelas XI.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
8. Sagufindo
kinarya.
Semoga Bermanfat.. :)
TTD